WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG....."

09 November 2011

KESATUAN MARINIR DUNIA

Saat ini terdapat kurang lebih 40 negara yang mempunyai kesatuan Marinir. Pada umumnya kesatuan-kesatuan Marinir tersebut merupakan bagian integral di bawah organisasi Angkatan Laut masing-masing Negara, kecuali dibeberapa Negara seperti :

  • Amerika Serikat (AS) : Korp Marinir AS (United States Marine Corps/USMC) tidak berada di bawah Angkatan Laut AS (US Navy) tetapi bersama Angkatan Laut AS merupakan kekuatan Angkatan Laut US (US Naval Forces) yang berada di bawah Departemen Angkatan Laut (Departement of the Navy).


  • Perancis : Terdapat dua kesatuan Marinir di Perancis, yang pertama di bawah Angkatan Darat dengan nama Troupes de Marine yang kedua di bawah Angkatan Laut dengan nama Fusiliers Marins.


  • Tugas dari kesatuan-kesatuan Marinir ini sangat beragam, meliputi pendaratan amfibi (amphibious landing) yang merupakan fungsi hakiki, pertahanan pantai (coastal defense), pertahanan
    pangkalan (base defense), tugas-tugas di atas kapal perang, pasukan keamanan kedutaan/Istana Presiden, raid amfibi, operasi bawah air, tugas-tugas komando, anti teroris (counter terrorism), perlindungan dan keamanan obyek-obyek vital dan lain-lain. Kesatuan-kesatuan Marinir yang terbentuk dari abad XVI sampai dengan XX ini masing-masing berkembang sedemikian rupa sehingga mempunyai ciri kemampuan yang berbeda dalam melaksanakan tugas. Namun pada umumnya satuan-satuan Marinir tersebut tidak meninggalkan ciri khasnya sebagai pasukan pendarat amfibi karena pendaratan amfibi ini merupakan hakekat keberadaannya (raison d’etre).
    Kesatuan-kesatuan Marinir Inggris yang dikenal dengan sebutan Royal Marines atau sering kali juga disebut The Green Beret, merupakan salah satu kesatuan Marinir yang tertua. Berbeda dengan USMC, pengembangannya dalam doktrin operasi amfibi tidak mengarah ke suatu operasi amfibi skala besar dengan pengerahan kendaraan lapis baja atau senjata-senjata bantuan yang besar-besaran. Sejak Perang dunia II, kesatuan ini melaksanakan antara lain raid-raid komando lintas permukaan untuk menghancurkan sasaran-sasaran di pantai dalam rangka mengamankan pelaksanaan operasi-operasi yang lebih besar. Peranannya sebagai pasukan komando Kerajaan Inggris, telah membedakan Royal Marines dengan rekannya dari AS (USMC) atau dari Rusia (Morskaya Pekhota).
    Sebagai konsekuensinya setiap anggota Royal Marines harus memenuhi persyaratan kemampuan fisik serta kualifikasi profesionalisme prajurit komando yang lebih berat. Pasukan berbaret hijau ini, yang merupakan pasukan elit di lingkungan Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris pada saat ini, berkekuatan sekitar 7.300 personel terdiri dari 1 Brigade Komando yang membawahi 3 Komando (setingkat Batalyon), 1 Resimen Artileri Medan Komando (dari Angkatan Darat), 2 Skuardron Zeni Komando (dari Angkatan Darat), 1 Resimen Logistik Komando (gabungan), 1 Skuadron Heli, 1 Pusat Latihan Perang Gunung dan Salju, dan 2 Skuadron Serbu (sekoci pendarat). Selain itu terdapat 2 satuan yang langsung di bawah markas Komando Royal Marines yaitu pasukan khusus dengan nama Special Boat Service (SBS) yang terdiri dari 5 Skuadron serta suatu satuan dengan tugas khusus untuk melindungi anjungan minyak laut utara dari sabotase dan terror yang dinamakan Comacchio Group. Royal Marines mempunyai semboyan Per Mare, Per terrain yang berarti ‘melalui darat dan melalui laut”.
    Sementara itu, Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) merupakan kesatuan Marinir yang terbesar dan terkuat. Pasukan elit tersebut dipimpin oleh Komandan Korps Marinir yang merupakan salah satu anggota Kepala Staf gabungan (Joint Chiefs of Staff) bersama dengan Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Oeprasi Angkatan Laut) (khusus untuk US Navy nama jabatan yang digunakan adalah Chief of Naval Operations/CNO) dan Kepala Staf Angkatan Udara. Kedudukannya sangat unik dibanding dengan Angkatan lain di dalam Angkatan Bersenjata AS karena organisasi, kekuatan dan susunannya ditetapkan oleh Undang-Undang, yaitu UU Keamanan Nasional tahun 1947, yang kemudian diperbaharui berdasarkan title 10, US Code yang antara lain berbunyi “ ….. tidak kurang dari 3 Divisi tempur, 3 Wing Pesawat Udara dan unsur tempur darat, penerbangan dan kedinasan-kedinasan lain yang dapat dilebur kedalamnya …..
    Pada saat ini kekuatan USMC sekitar 190.000 personel dinas aktif dan kurang lebih 58.000 personel cadangan terdiri dari 3 Divisi Marinir (Marine Division), 3 Wing Udara Marinir (Marine Aircraft Wing/MAW) dan 3 Grup Bantuan Administrasi Pasukan (Force Service Support Group/TSSG) dengan cadangan sebesar 1 Divisi dan 1 Grup bantuan Administrasi Pasukan. Pasukan ini dioperasikan oleh Pasukan Marinir Armada (Fleet Marine Force) yang pengerahan dan pengorganisasian tempurnya dilakukan oleh suatu Gugus Tugas Darat Udara Marinir (Marine Air Ground task Force/MAGTF). Gugus Tugas ini terdiri dari tiga unsur yaitu, pertama unsur darat meliputi infanteri, artileri, kendaraan lapis baja, zeni dan lain lain, berikutnya unsur udara meliputi pesawat tempur sayap tetap dan helicopter angkut atau serang, serta yang terakhir unsur bantuan administrasi. Dengan pengorganisasian tempur yang demikian, terbentuk suatu organisasi tugas tempur yang paling lengkap, solid dan fektif. Satuan tugas semacam ini tentunya akan dapat lebih menjamin tercapainya keberhasilan dalam melaksanakan setiap tugas yang diberikan. Keberhasilan itu sebagian besar didukung pula oleh kuatnya jiwa korsa korps (L’esprit de corps) yang merupakan ciri menonjol yang selalu menyertai penampilan para prajuritnya. Selain itu semboyan Semper Fidelis yang berarti “Selalu Setia” senantiasa mengilhami dan memberikan motivasi pada mereka dalam setiap penugasan.
    Berbeda dengan kebanyakan Negara lain, Perancis mempunyai dua kesatuan Marinir, yang masing-masing berada di bawah Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Kesatuan Marinir di bawah Angkatan Darat yang dinamakan pasukan Laut (Troupes de Marine), berjumlah kurang lebih 31.000 personel. Kesatuan ini tersebar di kesatuan-kesatuan Angkatan Darat, Divisi utuh berada di dalam 1 (satu) Divisi Infanteri Marinir, beberapa Resimen tersebar di dalam divisi-divisi lain baik Divisi Lapis Baja, Divisi Lapis Baja Ringan dan Divisi Linud, selain itu terdapat pula beberapa Resimen yang bertugas di seberang lautan. Pasukan ini meskipun tersebar di dalam jajaran Angkatan Darat, tetapi mempunyai kebanggaan dan tradisi sendiri. Pada dasarnya penamaan Marine pada pasukan ini lebih banyak disebabkan karena sejarah pengerahannya ke seberang lautan untuk menaklukkan koloni-koloni Perancis di jaman kolonial serta penempatan penugasannya di koloni-koloni/bekas koloni tersebut hingga saat ini. Sedangkan kesatuan Mariner di bawah Angkatan laut, dinamakan Prajurit Laut (Fusiliers Marins), dengan kekuatan kurang lebih 3.100 personel. Pasukan ini melakukan tugas-tugas komando, pendaratan, pengamanan instalasi-instalasi vital Angkatan Laut serta penugasan di kapal perang.
    Pasukan Marinir Rusia dikenal dengan nama Pasukan Infanteri laut (Morskaya Pekhota). Pasukan ini dibentuk pada abad XVIII dan dibubarkan tahun 1812. Kebutuhan untuk membentuk kembali pasukan Marinir ini muncul selama Perang Dunia I (1914–1918), karena pasukan pendarat yang disusun dari kesatuan-kesatuan Angkatan Darat dan para awak kapal tidak mempunyai keterampilan dan kesiapan khusus. Pada Perang Dunia II, pasukan ini mempunyai peranan yang cukup penting. Tercatat telah puluhan kali dilaksanakan pendaratan dengan tugas pokok sebagian besar untuk membantu operasi pasukan-pasukan darat, yaitu antara lain membentuk front baru atau untuk memperbaiki garis front depan bagi keuntungan pasukan sendiri. Pada saat ini kekuatannya sebesar 15.000 personel terdiri dan 1 Divisi di laut pasifik dan masing-masing 1 Brigade di Laut Utara, laut Hitam dan Laut Baltik.
    Pasukan Marinir Belanda yaitu Korps Mariniers mempunyai ciri-ciri yang hampir sama dengan Royal Marines, terutama karena kesamaan perannya sebagai pasukan komando. Kekuatan personelnya pada saat ini sekitar 3.000 personel terdiri dari 4 Batalyon Infanteri (1 cadangan), 1 Batalyon bantuan Administrasi, 1 batalyon Bantuan Tempur yang terdiri dari 1 Kompi Sekoci Pendarat, 1 Kompi Zeni Tempur, 1 Kompi Pasukan Khusus (Special Boat Service/SBS), 1 Kompi Arhanud dan 1 Satuan Anti Teror (Conuter Terrorist Unit/CTU). Pasukan ini secara tetap ditempatkan pula di kepulauan Curacao dan Aruba. Untuk tugas-tugas Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO), satu Batalyon Infanteri bersama Brigade Komando Royal Marines ditugaskan pada komando tertinggi Sekutu di Atlantik, sebagai bagian dari pasukan pendarat gabungan Inggris Belanda (VK-NL-Landing Force). Hal semacam ini sebetulnya merupakan pengulangan dari tradisi kebersamaan antara kedua kesatuan Marinir tersebut yang dimulai sejak perebutan Gibraltar pada tahun 1704 dari tangan Spanyol oleh pasukan gabungan Royal Marines-Korps Mariniers. Tradisi kebersamaan ini berlangsung sampai sekarang, meskipun sebenarnya sejarah dibentuknya kedua satuan itu sendiri adalah atas dasar kebutuhan adanya pasukan semacam itu pada waktu terjadi konflik antara kedua Negara (Perang Inggris-Belanda II). Pasukan Mariner Belanda mempunyai motto Qua Patet Orbis yang berarti “Kemanapun Dunia Membentang”.
    Korps Marinir Republik Korea (Republic of Korea Marine Corps/ROKMC) lahir pada 15 April 1949 di Jinhae dengan kekuatan awal terdiri dari 380 personel dan dibentuk dengan berkiblat kapada korps marinir Amerika (United State Marine Corps). Letnan Kolonel Shin Hyun-Joon ditunjuk sebagai komandan pertama pada awal terbentuknya korps marinir Korea dan sebagai komandan korps, pangkatnya dipromosikan menjadi Kolonel pada 1 Juli 1949. Persenjataan yang digunakan pasukan marinir Korea kala itu adalah berasal dari persenjataan bekas angkatan perang kekaisaran Jepang yang digunakan selama perang dunia kedua, termasuk sejata mesin ringan tipe 99 kaliber 7,7 mm. Korps marinir Korea telah terlibat dalam berbagai peperangan sepanjang sejarah Korea seperti terlibat melawan komunis di Jinju dan Jeju-do, pada perang korea (Korea War), pertempuran Incheon (Battle of Incheon) dan perang vietnam (Vietnam War).
    Saat ini kekuatan korps marinir Korea adalah 29.000 personel yang diorganisir kedalam dua divisi dan satu Brigade dibawah komando korps marinir. Sejak pengeboman Yeon-Pyeong ketika berlangsungnya perang Korea, maka komandan korps marinir Republik Korea juga bertugas dan diberi tanggung jawab sebagai komandan komando wilayah pertahanan (Kowilhan) di gugusan kepulauan baratdaya Korea (North Western Island Defence Command/NWIDC). Divisi marinir Korea didisain dengan kemampuan untuk dapat beroperasi di darat, laut dan udara oleh tiga Batalyon Infanteri (Yonif) didalam satu resimen infanteri (Meninf) sebagai satuan Linud (Airborne), satuan serang amfibi (Amphibious Assault) dan satuan darat (Ranger). Selain itu, Divisi marinir Korea juga dilengkapi degan dua Batalyon pengintai (Reconnaissance Battalion) dan satu kompi intai amfibi (Kipam) dengan kemampuan latihan peperangan khusus seperti selam dan terjun payung.
    Perkembangan terkini Korps marinir Republik Korea adalah pada bulan Maret 2016, korps marinir Republik Korea mengumumkan pembentukan Brigade “Spartan 3000” yang terdiri dari 3000 prajurit korps marinir Republik Korea yang disiapkan sebagai satuan tugas dengan status siaga dan siap operasi untuk di deploy ke seluruh wilayah territori Republik Korea dalam waktu 1 x 24 jam saat terjadi serangan dari Korea utara dan Brigade ini bertanggung jawab terhadap sasaran utama strategis milik Korea Utara termasuk fasilitas nuklirnya. Pembentukan Brigade Spartan 3000 ini bertujuan untuk mendapatkan strategi deploymen yang lebih efisien guna memproyeksikan satuan setingkat resimen marinir  dalam waktu kurang 1 x 24 jam.
    Struktur organisasi korps marinir Korea didisain terdiri dari markas komando korps marinir yang membawahi :
        ▪    Komando pendidikan dan komando latih sebagai Balakpus.
        ▪    Divisi-1 Marinir (Sea-Dragon), terdiri dari :
        ⁃    Resimen-2 Marinir
        ⁃    Resimen-3 Marinir
        ⁃    Resimen-7 Marinir
        ⁃    Resimen-1 Artileri (Phoenix) (K55 SPH/KH179 TH),
            Diperkuat oleh :  
        ⁃    Yon Tank-1 (K1-MBT)
        ⁃    Yon AAV-1 (KAAV7A1)
        ⁃    Yon Intai Amfibi-1
        ⁃    Yon Zeni-1
        ⁃    Yon Banpur-1
        ▪    Divisi-2 Marinir (Blue-Dragon), terdiri dari :
        ⁃    Resimen-1 Marinir
        ⁃    Resimen-5 Marinir
        ⁃    Resimen-8 Marinir
        ⁃    Resimen-2 Artileri (K55 SPH/KH179 TH),
            Diperkuat oleh :  
        ⁃    Yon Tank-2 (K1-MBT)
        ⁃    Yon AAV-2 (KAAV7A1)
        ⁃    Yon Intai Amfibi-2
        ⁃    Yon Zeni-2
        ⁃    Yon Banpur-2
        ▪    Brigade-6 Marinir, terdiri dari :
        ⁃    Kompi Intai Amfibi-6
        ⁃    5 Garnisun di kepulauan pantai barat.
        ▪    Batalyon Kawal Jinhae
        ▪    Komando Pertahanan Jeju (Resimen-9 Marinir)

    Perencanaan dan pengadaan alat dan peralatan korps marinir Republik Korea dilaksanakan oleh bagian penggadaan Angkatan Bersenjata yang difokuskan kepada peningkatan tactical mobility, firepower dan command and control. Sampai dengan pertengahan tahun 1990-an, Korps marinir Korea telah memiliki 61 unit LVT (Landing Vehicles Tracked) dan 42 unit AAV7A1 (Amphibious Assault Vehicles). Pada perkembangan selanjutnya, seluruh LVT diganti dengan pengadaan baru 57 AAV7A1 dan ditingkatkan dengan pengadaan tambahan 67 unit AAV7A1. Sejak tahun 1998, Korea selatan telah mendeploy 124 unit Ranfib baru untuk mendukung instrumen pertahanannya termasuk juga peremajaannya guna menghadapi Korea Utara.

    Korps Marinir Korea tidak memiliki pesawat terbang, sehingga untuk pemenuhan kebutuhan dukungan udara (Air Support) mereka mengandalkan dari satuan penerbang angkatan darat dan angkata laut. Kedepannya, Korps marinir Korea berencana akan membentuk satu Brigade Penerbang yang terdiri dari skwadron heli serbu KAI-Surion dan skwadron pesawat angkut. Untuk meningkatkan kemampuan pengamatan dan pengintaian, korps marinir korea juga mengerahkan pesawat pengintai tanpa awak (unmanned aerial surveillance vehicles). Untuk kemampuan kendaraan lapis baja Tank, korps marinir korea telah mengganti Tank jenis M48A3K MBT dengan sekitar 50-60 Tank K1A1 MBT guna mendukung meriam howitzers K-55 dan K9 self-propelled dan meriam howitzers KH-179.

    Korps marinir Cina (The Republic of China Marine Corps/ROCMC) diorganisir kedalam dua divisi marinir, yaitu divisi marinir ke-66 dan divisi marinir ke-99, didukung oleh satu resimen amfibi dan satu resimen logistik. Sejalan dengan rencana validasi dan reorganisasi angkatan bersenjata Cina yang diumumkan oleh menteri pertahanan Cina pada bulan agustus 2000, maka komando divisi marinir dilikuidasi dan diganti menjadi beberapa Brigade marinir (Marines Brigades), satu Brigade kawal keamanan pangkalan (Base Security Guard Brigade) dan satu Brigade Garnisun (Garrison Brigade). Reorganisasi yang dilakukan korps marinir Cina adalah mengganti dua komando divisi marinir menjadi tiga Brigade tempur marinir.

    Brigade marinir ke-66 bermarkas di Linkau, Taiwan bagian Utara dengan kekuatan 3.500 personel, termasuk satu Yon Tank menggunakan Tank M41 yang kemudian diganti dengan Yunpao Panser amfibi roda ban 105 mm, tiga batalyon infanteri, satu batalyon Nubika, satu Batalyon Artileri menggunakan meriam howitzers M109A2 155 mm plus anti tank, pertahanan udara dan kompi bantuan.

    Dilengkapi dengan M113, M-733, LARC-5, LVTP-5 angkut personel dan LVTH-6 roda rantai, Brigade marinir ke-99 bermarkas di pangkalan ALTsoying-Kaoshiung Taiwan bagian selatan. Kekuatan personel sama dengan Brigade Marinir ke-66 kecuali Batalyon Tank menggunakan CM12 MBTs dan kompi anti anti tank yang merupakan bagian dari Yon Tank.

    Brigade marinir ke-77 di pangkalan AL Tsoying dengan unit-unit Batalyon yang ditempatkan di Tsoying, Keelung dan Suao sebagai satuan pertahanan (Defensive) termasuk Tank, pertahanan udara dan batalyon Howitzer GS. Setiap pangkalan AL mempunyai satu Kompi pertahanan pangkalan yang dilengkapi dengan rudal Chaparral permukaaan ke udara, Rudal Stringer SAMs dan meriam statis 40 mm dan senjata pertahanan pantai 5 inci dari kapal perang Yang destroyers class

    Dalam rangka penyesuaian dengan kebijakkan kebutuhan angkatan bersenjata Cina, maka pada 1 April 2006 setelah sukses dengan reorganisasi, maka Komado korps marinir Cina didisain kedalam 12 bagian yaitu : Brigade marinir ke-66, Brigade marinir ke-77, Brigade marinir ke-99,  pangkalan latihan tempur gabungan tiga angkatan , komando garnisun Wuchiu, grup Panser amfibi, grup pengintai amfibi, komunikasi, grup informasi, dan pernika, grup divisi pantai, grup logistik pantai dan grup markas batalyon.  *** (Admin)

    No comments:

    Post a Comment