WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG....."

31 October 2011

Urgensi Sarana Pendarat Amfibi

Korps Marinir TNI AL sebagai pasukan pendarat merupakan salah satu instrumen kekautan sistim senjata armada terpadu (SSAT) yang jika boleh dikatakan merupakan “gigi geraham” nya TNI AL yang siap melumat setiap bentuk gangguan dan ancaman terhadap kedaulatan dan keutuhan NKRI. Optimalisasi kemampuan amfibi yang dimiliki oleh pasukan pendarat sangat tergantung dari ketersediaan dan kemampuan sarana pendarat yang ada. Kemampuan peperangan amfibi merupakan kemampuan yang sangat spesifik karena menyangkut dua dimensi daerah pertempuran (beatlefild) yang terdiri dari laut dan daratan, dimana pangkal gerak proyeksi kekuatan dimulai dari arah laut dan kekuatan musuh yang akan dihancurkan berada di darat.
Oleh karenanya, optimalisasi proyeksi kekuatan dari laut ke darat akan dapat tercapai jika tersedianya kapal-kapal pengangkut dan sarana pendarat yang memadai. Kapal pengangkut diperlukan untuk mengantarkan pasukan pendarat dari pangkalan menuju ke daerah sasaran amfibi, sedangkan sarana pendarat seperti Landing Craff Utility (LCU), Landing Craft Air Cushion (LCAC) dan Amphibious Assault Vehicle (AAV)  sangat diperlukan untuk memproyeksikan pasukan pendarat dari kapal ke pantai atau bahkan langsung ke sasaran. Saat ini kamampuan kapal angkut TNI AL sangat memadai dengan adanya kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) memperkuat armada RI. Sebuah LPD dilengkapi dengan 2 unit LCU, memiliki kemampuan mengangkut 3 unit Heli kelas NBO-105 atau NBell-412 dan dapat mengangkut lebih dari 300 personel pasukan beserta perlengkapan dan persenjataannya. Namun yang perlu pendapatkan perhatian adalah kemampuan sarana pendarat amfibi dari kapal ke pantai dan atau langsung ke sasaran yang ada saat ini, terutama yang memiliki kemampuan mengantarkan pasukan pendarat dari kapal hingga sedekat mungkin ke sasaran. Sehubungan dengan kemajuan perkembangan kamampuan industri strategis nasional PT. Pindad yang dalam waktu dekat menyiapkan konsep pengembangan panser 4x4 versi terbaru, maka salah satu upaya dan solusi alternatif meningkatkan kemampuan sarana angkut kendaraan tempur/panser amfibi pasukan pendarat, dapat dilakukan dengan mendorong PT.Pindad merancang dan mendisain panser  yang memiliki kemampuan amfibi yang dimensi dan ukurannya disesuaikan dengan opsreq dan techreg TNI AL yang sudah barang tentu harus interoperability dengan sarana angkut kapal seperti LPD yang ada saat ini.*** (Admin)

2 comments:

  1. setuju sekali.... Industri strategis nasional tidak kalah dengan industri pertahanan negara lain... Bravo TNI AL...Marinir....yes...!

    ReplyDelete
  2. Pembangunan alutsista TNI-AL yang didalamnya terdapat alut Korps Marinir sangat mendesak dan harus menjadi perioritas bersama dengan TNI-AU sebagai pemahaman dan implementasi posisi geografis negara sebagai negara kepulauan.Pembangunan alutsista pertahanan memang harus diarahkan kesana.

    ReplyDelete