WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG....."

16 October 2011

PENDARATAN AMFIBI DI GALLIPOLI - TURKI

Pendaratan Amfibi di Semenanjung Gallipoli yang terjadi pada tanggal 25 April 1915 sampai dengan 9 Januari 1916  merupakan suatu pendaratan amfibi/pertempuran  paling terkenal pada Perang Dunia I. Pendaratan ini di gelar dengan dilatar belakangi  keterlibatan Kerajaan Ottoman ( Turki ) pada Perang Dunia I, yang membuat Inggris beserta sekutunya Perancis berencana menguasai ibukota Kerajaan Turki di Kontantinopel (Istambul, saat ini ). Serbuan inggris ini disebabkan blokade laut oleh Jerman di Laut Baltik dan blokade Laut Hitam oleh Kerajaan Turki. Situasi ini mengakibatkan Rusia sebagai salah satu anggota Sekutu mengalami kesulitan dalam Supply Route ke laut lepas, hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan kondisi perekonomian Rusia saat itu.

Dari kondisi tersebut di atas maka Perancis berinisiatif pada November 1914 dan ditanggapi oleh Inggris pada bulan Januari 1915, maka dimulailah kampanye militer terhadap Kerajaan Turki. Kegiatan ini di awali dengan pemusatan kekuatan Armada Inggris di laut Tengah (Meditternian Sea). Pemusatan kekuatan ini mengarah ke Semenanjung Gallipoli dan sekitar Dardanela, dengan mengerahkan beberapa kapal perang tua,  antara lain : HMS  Queen Elizabeth, HMS Suffren and HMS Gaulois.
Serangan diawali dengan Bombardeman sepanjang pantai Dardanella oleh kapal-kapal perang Gugus Tugas Gabungan Inggris dan Perancis di bawah komando Admiral Sir Sackville Garden  dimulai pada tanggal 19 Februari 1915. Dilanjutkan serangan ke-II pada tanggal 18 Maret 1915 dan berhasil memukul mundur kekuatan Turki ke pertahanan garis II. Pada saat mundur ini pasukan Turki menebar ranjau di sekitar perairan Semenanjung Dardanella, yang cukup menyulitkan posisi serang dari Armada gabungan Inggris dan Perancis. Penyapuan ranjau yang dilakukan Inggris tidak maksimal dan berakibat terhambatnya gerakan/serangan tersebut, akibat kegagalan ini Admiral Sir Sackville Garden mengundurkan diri digantikan Vice Admiral John de Robeck.

Serangan  kedua  yang melibatkan tidak kurang dari 16 kapal perang Gugus Tugas gabungan Inggris dan Perancis, berhasil menghancurkan  pertahanan pantai pasukan Turki, namun gugus tugas tersebut terjebak medan ranjau saat pull out yang mengakibatkan 3 (tiga) kapal tenggelam, HMS Ocean,HMS Irresistible dan Bouvet serta 3 (tiga) rusak berat yaitu HMS Inflexible, Suffren and Gaulois . Serangan ini tidak serta merta melumpuhkan kekuatan Turki, sehingga masih diperlukan pertempuran darat, maka bergabunglah Australia dan New Zealand Army (ANZAC) dalam Gugus Tugas ini untuk siap di daratkan dibawah komando Jenderal Sir Ian Hamilton.

Hamparan ranjau laut yang ditebar pasukan Turki pada serangan Armada laut Gabungan tersebut berakibat pasukan pendarat yang telah siap di kapal-kapal angkut harus menunggu beberapa hari di laut. Pada situasi waktu tunda/jeda ini pasukan darat Turki dibawah pimpinan Jenderal Otto Liman van Snaders mempersiapkandan pemperkuat pertahanan pantainya secara cermat guna menghadapi pendaratan pasukan sekutu yang sudah di depan mata.Pendaratan pertama di lakukan pada tanggal 25 April 1915, oleh pasukan ANZAC yang tidak terencana dengan baik. Pendaratan besar-besaran ini memakan banyak korban di pihak pasukan pendarat akibat salah perhitungan posisi, dimana pasukan Turki unggul dari segi posisi.

Pertempuran demi pertempuran terjadi, pasukan Sekutu dan ANZAC berhasil menusuk kedalam pertahanan Turki sampai dengan perkampungan Krithia. Pada saat inilah titik balik gerakan pasukan sekutu dan ANZAC yang telah beberapa kali menghadapi serangan balas pasukan Turki di bawah pimpinan Jenderal Mustafa Kemal. Sehingga, akhirnya pada tanggal 29 Agustus 1915 pasukan Sekutu dan ANZAC mengalami kekalahan pertama dan berlanjut mengalami  kekalahan beruntun pada pertempuran darat berikutnya. Perkembangan yang terjadi  memaksa pasukan sekutu dan ANZAC mundur dari Gallipoli melalui Helles dan Anzac cape pada 9 Januari 1915.

Pertempuran hebat dengan korban besar dikedua pihak tidak banyak mengubah posisi masing-masing. Akhir agustus Inggris dan sekutunya  menilai bahwa kampanye militer di gallipoli telah gagal dan untuk meminimalisir jatuhnya korban, maka pasukan koalisi merancang suatu operasi evakuasi pengunduran amfibi atau Withdrawal dengan perencaan cermat dan terinci. Sekitar 83.000 pasukan Inggris dan Anzac berhasil di ungsikan dalam dua malam dari Gallipoli lewat Operasi Evakuasi Amfibi yang tercatat dalam sejarah merupakan Operasi Pengunduran Ampibi paling berhasil dan sukses.

No comments:

Post a Comment