WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG .....WELCOME TO MY BLOG....."

26 October 2011

INFANTERI MEKANIS

Dalam suatu pertempuran, faktor kecepatan merupakan variable penting yang sangat dipertimbangan dan diperhitungkan oleh para Komandan didalam merumuskan dan menentukan cara bertindak (course of action/COA) terbaik untuk dapat menyelesaikan tugas pokok guna memenangkan pertempuran. Tidaklah berlebihan bila di era peperangan modern saat ini dikatakan bahwa bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepatlah yang akan mengalahkan yang lambat. Disamping kecepatan mobilitas, satuan penyerang juga harus aman dan mempunyai perlindungan memadai guna dapat meminimalkan jatuhnya korban akibat pertempuran. Berangkat dari dua hal pokok diatas, maka para pakar dan jenderal lapangan senantiasa mengkaji dan mendisain alat peralatan dan mesin perang yang dapat mendukung kecepatan dalam bermanuver dengan seminimal mungkin jatuhnya korban dipihak satuan-satuan penyerang.
Jika melihat kilas balik sejarah generasi peperangan, maka konsep bagaimana dapat dengan cepat menuju ke sasaran untuk mendapatkan pendadakan maksimal di mulai pada era generasi peperangan ketiga (3rd generation warfare/3GW) yang di tandai dengan diciptakan dan digunakannya kendaraan tempur lapis baja pada perang dunia kedua saat itu. Konsep strategi medan tempur "Blit krieg" yang di terapkan Jerman masa kejayaan Hitler pada perang dunia kedua, sempat membuat pasukan sekutu kewalahan. Pasukan Jerman memiliki keunggulan mobility, daya gerak, daya kejut dan perlindungan dikarenakan satuan penyerang Jerman dilengkapai dengan kendaraan tempur lapis baja yang mengantarkan satuan infanteri langsung ke jantung pertahanan musuh.

Mencermati kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi militer dengan RMAnya dan tren peperangan modern kedepan baik dari perspektif mandala operasi maupun kemungkinan ancaman/musuh yang dihadapi, sudah saatnya satuan-satuan infanteri saat ini didisain menjadi satuan-satuan mekanis yang memiliki mobilitas tinggi dan perlindungan bagi satuan-satuan penyerang. Tren peperangan modern sarat dengan kemajuan ilmu dan pengetahuan yang tidak lagi mengedepankan besaran jumlah kekuatan pasukan, akan tetapi lebih menonjolkan kemampuan daya gerak dan daya tembak. Konsep perbandingan 3:1 bagi pasukan menyerang sudah tidak absolut lagi dewasa ini. Perhitungan kalkulasi tempur lebih di titik beratkan kepada kemampuan daya gerak dan daya tembak yang dimiliki. Dari perspektif medan tempur, maka perang modern kedepan sudah tidak lagi menjadikan hutan belantara sebagai kancah battlefield, melainkan perang akan berkecamuk di daerah perkotaan yang sudah barang tentu memiliki tingkat kesulitan/kerawanan yang sangat kompleks yang harus dihadapi dengan taktik dan tehnik khusus. Jika dilihat dari musuh yang di hadapi, bahwa trend peperangan saat ini adalah berupa peperangan asimetrik (asymmetric warfare) yang melibatkan aktor non negara (non state actor) dan tidak mengenal front, artinya serangan dapat datang setiap saat dari segala arah yang tidak diprediksi sebelumnya. Fenomena diatas sungguh merupakan suatu kerawanan bagi keselamatan pasukan penyerang. Thus karenanya, disain "light infantry" sudah kurang relevan lagi dipertahankan dalam kesiapan menghadapi dan mengantisipasi era peperangan modern saat ini dan seyogyanya beralih kepada konsep disain "Infantry Mechanized". Infanteri mekanis adalah satuan-satuan infanteri yang dilengkapi dengan kendaraan pengangkut personil lapis baja (Armor Personil Carrier/APC) atau kendaraan tempur infanteri (Infanteri Fighting Vehicle/IFVs) sebagai sarana transportasinya. Infanteri mekanis dapat dibedakan menjadi infanteri yang diangkut dengan sarana angkut truk (Motorized) dan infanteri yang diangkut dengan sarana angkut roda rantai (Track) atau kolaborasi keduanya.

Dalam suatu pertempuran, pasukan yang diangkut oleh kendaraan truck dan atau kendaraan roda rantai lapis baja, sudah barang tentu memiliki keunggulan taktis dalam bermanuver serta akan memberikan tingkat perlindungan yang tinggi dari tembakan musuh. Unsur-unsur bantuan tembakan (Bantem) yang sangat diperlukan satuan infanteri harus dapat diangkut dengan transportasi bermotor, atau dapat diinstal melekat pada kendaraan tempur seperti machine gun, cannon bahkan self propelled field artillery mechanic (Armed GS mekanis) sekalipun. Dengan demikian, unsur-unsur sarana Bantem dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan gerak maju pasukan penyerang.*** (Admin)

3 comments:

  1. Setuju bos...Perlu didukung oleh perubahan perangkat lunaknya Marinir, yaitu doktrin operasi.

    ReplyDelete
  2. Betul sekali bapak, harus diselaraskan dengan Bujukops.

    ReplyDelete
  3. Setuju dengan Konsep Infanteri Mekanis Bang Asril .... ke depan semakin kompleks shgg diperlukan mix methode 3 in 1 dalam perspektif Infanteri Mekanis dapat dikembangkan dalam 3 media darat, laut dan udara.

    ReplyDelete